GENERASI MILLENNIAL
TUGAS
ILMU BUDAYA DASAR
“GENERASI
MILLENNIAL”

Disusun
Oleh :
Debora
Cornelia Risambessy
NPM
: 11517495
1PA08
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan karuniaNya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Ungkapan terima kasih juga kami
haturkan kepada Ibu Melaniawati selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang
telah memberikan tugas makalah dan
bimbingan dalam penyelesaian makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca mengenai “Generasi
Milenial”. Saya sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan saya dalam
menyusun makalah ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan saya dan sumber
referensi yang berkaitan dengan judul makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat mudah dipahami. Kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat saya butuhkan untuk membuat makalah yang lebih
baik lagi di waktu yang akan datang.
Depok,
26 November 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Manfaat
1.4
Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
pengertian Generasi Millennial
2.2
siapa yang termasuk dalam Generasi Millennial
2.3
Karakteristik Generasi Millennial
2.4
Menjadi Generasi Millennial Yang bermanfaat
BAB 3 PENUTUP
3.1
Simpulan
3.2
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Terdapat
banyak fenomena menarik dewasa ini, salah satunya yang sedang ramai dibicarakan
oleh publik adalah generasi millennial.
Maraknya budaya global dan gaya hidup pop culture, fenomena ini dianggap
sebagai dampak dari arus globalisasi yang sudah tidak dapat dibendung lagi.
Globalisasi yang sering dimaknai sebagai proses mendunianya system sosial,
ekonomi, politik, dan budaya sehingga dunia terkesan tanpa batas (borderless
world). Dengan adanya satelit, internet, dan telepon jarak yang jauh terasa
dekat. Perkembangan teknologi dan informasi telah menghapus batas antarnegara,
antarbangsa, dan antarkelas. Salah satu proses penting dari globalisasi adalah
melahirkan generasi gadged, istilah yang sering digunakan untuk menandakan
lahirnya generasi millennial. Pada dasarnya gadget lebih tepat didefinisiskan
sebagai “peralatan”, sehingga generasi gadget dimaksudkan dengan generasi yang
dalam kehidupannya tidak terlepaskan dari gadget, selalu bersinggungan dengan
teknologi dan informasi. Dalam artian seolah-olah berbaga high-technology telah
menjadi bagian penting dalam kehidupannya. Menurut survey di Amerika Serikat,
berselancar di dunia maya, bermain game online, dan bermain di situs jejaring
sosial justru baik bagi perkembangan
remaja. Digital Youth Project yang disponsori Mac Arthur Foundation selama tiga
tahun telah berhasil membuktikan bahwa internet baik bagi perkembangan remaja.
Namun Menurut Severin dan Tankard (2005), sejumlah penelitian tentang dampak dan
pemanfaatan internet menunjukkan bahwa internet menjadi sumber utama untuk belajar
tentang apa yang sedang terjadi di dunia seperti untuk hiburan,
bergembira,relaksasi, untuk melupakan masalah, menghilangkan kesepian untuk
mengisi waktu sebagai kebiasaan dan melakukan sesuatu dengan teman atau
keluarga. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari internet, terutama dalam
proses komunikasi dan penggalian informasi bagi seluruh masyarakat pengguna
internet termasuk remaja. Disana dapat dengan cepat mendapatkan informasi, bisa
mencarinya dengan menggunakan google
atau dengan cara yang lain, tetapi kebanyakan remaja menggunakan internet untuk
mencari teman, chatting, kirim email dan mencari tugas-tugas kuliah atau tugas
sekolah. Dikalangan remaja masa kini yang lagi marakmaraknya adalah friendster,
Facebook dan Twitter. Mereka mencari teman melalui friendster maupun facebook
dan bisa juga kirim-kirim foto atau dan lain sebagainya. Di kalangan remaja
Indonesia khususnya dari tingkat SMP dan SMA,internet sudah bukan hal yang
asing lagi. Berdasarkan hasil survey yang diadakanoleh Spire Research &
Consulting bekerja sama dengan Majalah Marketing(2008)
(http://marketing.co.id)
mengenai trend dan kesukaan remaja Indonesia terhadap berbagai jenis kategori
media, menunjukkan bahwa para remaja sudah mengerti dan menggunakan internet
dalam kegiatan sehari-hari. Namun, para remaja sebagai salah satu pengguna
internet belum mampu memilah aktivitas internet yang bermanfaat, dan cenderung
mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu
efek positif atau negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internet
tertentu. Banyak perusahaan-perusahaan yang terkait menjadikan remaja sebagai
tambang emas mereka demi meraih keuntungan, sehingga dapat menimbulkan konflik.
Untuk itu etika sangat diperlukan dalam penggunaan teknologi yang semakin
canggih saat ini.
1.2 Rumusan
Masalah
·
Apa yang dimaksud
dengan Generasi Millennial?
·
Siapa itu Generasi
Millennial?
·
Bagaimana menjadi
Generasi Millennial yang bermanfaat?
·
Apa karakteristik
dari Generasi Millennial?
1.3 Manfaat
·
Untuk mengetahui
pengertian Generasi Millennial.
·
Untuk mengetahui
siapa saja Generasi Millennial.
· Untuk mengetahui
bagaimana menjadi Generasi Millenial yang bermanfaat.
·
Untuk mengetahui
karakteristik dari Generasi Millennial.
1.4 Tujuan
·
Mengetahui
pengertian Generasi Millennial.
·
mengetahui siapa
saja Generasi Millennial.
·
mengetahui
karakteristik dari Generasi Millennial.
·
mengetahui
bagaimana menjadi Generasi Millenial yang bermanfaat.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Generasi Millenial
Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y) adalah
kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti
untuk awal dan akhir dari kelompok ini.
Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal
kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an
sebagai akhir kelahiran. Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi
Baby Boomers dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai
"Echo Boomers" karena adanya 'booming' (peningkatan besar) tingkat
kelahiran di tahun 1980-an dan 1990-an. Untungnya di abad ke 20 tren menuju
keluarga yang lebih kecil di negara-negara maju terus berkembang, sehingga
dampak relatif dari "baby boom echo" umumnya tidak sebesar dari masa
ledakan populasi pasca Perang Dunia II.
2.2 Siapa yang termasuk dalam Generasi
Millennial?
Yang termasuk dalam Generasi Millenial adalah generasi
muda yang berumur 17- 37 pada tahun ini. Millennials sendiri dianggap spesial
karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam
hal yang berkaitan dengan teknologi. Generasi millennials memiliki ciri khas
tersendiri yaitu, mereka lahir pada saat TV berwarna,handphone juga internet
sudah diperkenalkan. Sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi.
2.3 Karakteristik Generasi Millennial
1.
Millennial
lebih percaya User Generated Content daripada informasi searah.
Generasi millennial tidak
percaya pada informasi yang bersifat satu arah. mereka tidak terlalu percaya
pada perusahaan besar dan iklan, mereka lebih mementingkan pengalaman pribadi
ketimbang iklan atau review konvensional. Sebagai contoh dalam hal membeli
suatu produk, generasi ini melihat review dan testimoni produk sebelum
membelinya.
2.
Millennial
lebih memilih ponsel dibanding TV
Internet berperan sangat
penting dalam kehidupan pada generasi ini. Bagi kaum millennial, iklan pada
televisi biasanya dihindari. Generasi millennial lebih suka mendapat informasi
dari ponselnya, dengan mencarinya ke Google atau perbincangan pada forum-forum,
yang diikuti generasi ini untuk selalu up-to-date dengan keadaan sekitar.
3.
Millennial
wajib punya media sosial
Komunikasi yang berjalan
pada orang-orang generasi millennial sangatlah lancar. Namun, bukan berarti
komunikasi itu selalu terjadi dengan tatap muka, tapi justru sebaliknya. Banyak
dari kalangan millennial melakukan semua komunikasinya melalui text messaging
atau juga chatting di dunia maya, dengan membuat akun yang berisikan profil
dirinya, seperti Twitter, Facebook, hingga Line. Akun media sosial juga dapat
dijadikan tempat untuk aktualisasi diri dan ekspresi, karena apa yang ditulis
tentang dirinya di situ adalah apa yang akan semua orang baca. Jadi, hampir
semua generasi millennial dipastikan memiliki akun media sosial sebagai tempat
berkomunikasi dan berekspresi.
4.
Millennial
mulai banyak melakukan transaksi secara cashless
Generasi ini lebih suka
tidak repot membawa uang, karena sekarang hampir semua pembelian bisa dibayar
menggunakan kartu, sehingga lebih praktis, hanya perlu gesek atau tapping.
Mulai dari transportasi umum seperti bis dan commuter line yang sudah
menggunakan sistem e-money, hingga berbelanja baju dengan kartu kredit dan
kegiatan jual beli lainnya.
5.
Millennial
kurang suka membaca secara konvensional
Populasi orang yang suka membaca buku
turun drastis pada generasi millennial. Bagi generasi ini, tulisan dinilai
memusingkan dan membosankan. Generasi millennial bisa dibilang lebih menyukai
melihat gambar, apalagi jika menarik dan berwarna.
6.
Millennial
lebih tahu teknologi dibanding orang tua mereka
Generasi ini melihat dunia tidak secara
langsung, namun dengan cara yang berbeda, yaitu dengan berselancar di dunia
maya, sehingga mereka jadi tahu segalanya. Mulai dari berkomunikasi,
berbelanja, mendapatkan informasi dan kegiatan lainnya, generasi millennial
adalah generasi yang sangat modern, lebih daripada orang tua mereka, sehingga
tak jarang merekalah yang mengajarkan teknologi pada kalangan orang tua.
7.
Millennial
cenderung tidak loyal namun bekerja efektif
Diperkirakan pada tahun 2025 mendatang,
millennial akan menduduki porsi tenaga kerja di seluruh dunia sebanyak 75
persen. Kini, tak sedikit posisi pemimpin dan manajer yang telah diduduki oleh millennial.
Seperti diungkap oleh riset Sociolab, kebanyakan dari millennial cenderung
meminta gaji tinggi, meminta jam kerja fleksibel, dan meminta promosi dalam
waktu setahun. Mereka juga tidak loyal terhadap suatu pekerjaan atau
perusahaan, namun lebih loyal terhadap merek.
2.4 Menjadi Generasi Millennial yang bermanfaat
v Berfikir Kritis
Terbukalah dengan apa yang ada
disekeliling kita, politik, sosial, ekonomi, hingga budaya. Cobalah untuk
berfikir kritis mencari tau apa yang dapat dikontribusikan untuk memecahkan
masalah di sekitar kita.
v Gunakan media sosial secara bijak
Pergunakanlah media sosial dengan bijak,
hindari penyebaran informasi tanpa fakta.
v Bantu orang lain
Cobalah untuk membantu banyak orang,
sehingga kita dapat menjalin hubungan baik dengan banyak orang.
v Buat Visi yang realistis
entukan visi yang ingin anda capai. Dalam membuat
visi kamu harus SMART yaitu, Spesific Measureable, Achieveable, Reasonable dan
juga Timephased. Beberapa elemen itu yang membuat visi kamu bukan hanya omong
kosong. Indonesia membutuhkan banyak anak muda dengan visi yang jelas dan
eksekusi yang nyata.
v Bangun Ide
Setelah kamu memiliki visi yang SMART.
Buatlah ide yang dapat membantu anda mencapai visi anda tadi. Diskusikan ide
dengan orang-orang di sekitar kamu. Jangan takut ide kamu dicuri, karena tidak
ada ide yang original, dan ingatlah ide itu murah yang mahal eksekusinya.
v Susah cari kerja? Buat Startup!
sekarang ini zamannya Industri Kreatif,
cari masalah yang ada di sekitar kita dan selesaikanlah melalui startup, dengan
begitu kamu dapat membantu orang lain yang memiliki masalah sama dengan kamu.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Di
Indonesia sendiri dari jumlah 255 juta penduduk yang telah tercatat, terdapat
81 juta merupakan generasi millenials atau berusia 17- 37 tahun. Hal ini
berarti Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk membangun negaranya. Tapi,
kemanakah mereka pergi? Apakah mereka bersembunyi? Sungguh tidak, dalam
jejaring sosial media generasi millennial sangat mendominasi disbanding
generasi X. Dengan kemampuannya i dunia teknologi dan sarana yang ada, generasi
millenials belum banyak yang sadar akan kesempatan dan peluang di depan mereka.
Generasi millennials cenderung lebih tidak peduli terhadap keadaan sosial di
sekitar mereka seperti dunia politik ataupun perkembangan ekonomi Indonesia.
Kebanyakan dari generasi millenials hanya peduli untuk membanggakan pola hidup
kebebasan dan hedonisme. Memiliki visi yang tidak realistis dan terlalu
idealistis, yang penting bisa gaya. Dalam kehidupan generasi millennial yang
selalu bersinggungan dengan gadget (high-tech) sebenarnya akan lebih memudahkan
mereka melakukan berbagai hal, hanya saja masih banyak kaum millennial yang
kurang bijak dalam menggunakan teknologi yang ada, sehingga tidak dapat
memanfaatkan berbagai peluang yang tersedia didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
mantap, trimakasih yaa :)
BalasHapusPaling sebel kalo generasi y / milenial di cap buruk di mata masyarakat..
BalasHapuspasti langsung sensi gw hahahahaha..
sekalian tanya donk temans2, kira investasi untuk milenial ini cocok ga ya buat kita2 kaum milenial? (sorry link aktif, bukan endorse atau gimana, cuma nanya pendapatnya rekomen apa ga)
jenis investasi untuk generasi milenial
BalasHapusGenerasi anak muda atau milenial sering mendapat penilaian yang menurut saya negatif ya.. ga boleh dibiarin, saya salah satu dari generasi milenial mau memerangi opini yang terbentuk tersebut!
jenis investasi untuk generasi milenial
Thanks infonya. Oiya ngomongin milenial, ternyata ada loh beberapa masalah keuangan yang kerap menghantui generasi tersebut. Apa aja itu? Cek selengkapnya di sini ya: Hati-hati, masalah keuangan ini hantui generasi milenial
BalasHapus